PENGENALAN CSS

 


PENGENALAN CSS

CSS (Cascade Style Sheet) adalah sebuah bahasa untuk mengatur tampilan web sehingga terlihat lebih menarik dan indah.

Dengan CSS, kita dapat mengatur layout (tata letak), warna, font, garis, background, animasi, dan lain-lain.

Tanpa CSS, website terlihat jelek dan tidak tertata. Sedangkan jika menggunakan CSS, tampilannya jadi lebih bagus dan rapi.



Sejarah dan Perkembangan CSS

Sebelum adanya CSS, tidak ada bahasa yang dipakai untuk memberikan style pada dokumen (web). Tampilan web terasa hambar dan kurang tertata.

Ide awal tentang style sheet di browser bukan sesuatu yang baru. Pada tahun 1990, Tim Berners-Lee membuat web browser bernama NeXT browser/editor.

Pada browser ini, kita bisa membuat style sheet. Akan tetapi, sintaks style sheet-nya tidak ia publikasikan.

Lalu pada akhirnya, di tanggal:

10 Oktober 1994

Håkon Wium Liemembuat draft proposal bahasa CSS dan mengirimnya ke mailist www-talk dan www-html.

November 1994

Wium Lie mempresentasikan draft propsal bahasa CSS (Cascading HTML Style Sheets) di acara Web Conference di Chicago.

Orang pertama yang merespon proposal ini adalah Bert Bos. Ia saat itu sedang mengembangkan browser bernama Argo. Kemudian ia memutuskan untuk bergabung dengan Wium Lie untuk mengembangkan CSS.

April 1995

Draft bahasa CSS dipresentasikan lagi pada acara WWW Conference. Pada acara ini Wium Lie bertemu langsung dengan Bert Bos.

Bert Bos membawakan presentasi tentang dukungan CSS pada Argo dan Wium Lie menampilkan demo Arena Browser yang sudah ia modifikasi agar mendukung penggunaan CSS.

Mei 1995

Implementasi bahasa CSS mulai dikerjakan. Pada bulan ini mail list (group) baru bernama www-style dibuat. Mai list menjadi tempat diskusi pengembangan CSS.

17 Desember 1996

CSS versi pertama atau CSS 1 akhirnya dirilis.

Mei 1998

CSS veri keuda atau CSS 2 dirilis. Pada versi ini ditambahkan dukungan media output.



Update Versi CSS

Sejak awal dirilis, CSS memiliki beberapa versi:

  1. CSS 1 (1996): adalah versi pertama (17 Desember 1996)
  2. CSS 2 (1998): adalah versi ke-2 (Mei 1998)
  3. CSS 2.1 (2011): dirilis pada 7 juni 2011
  4. CSS 3 (2012): versi yang banyak digunakan saat ini.


Tips Belajar CSS

Tips #1: Cara Menghapal Kode CSS

Ada ratusan properti CSS yang harus diingat.

Apakah kita mampu menghapal semuanya?

Tergantung…

Jika kamu sering mengetik kode CSS tanpa copas, bisa jadi ingatanmu terhadap kode atau properti CSS akan semkin kuat.

Saya sendiri tidak bisa menghapal semua properti CSS, tetapi saya ingat properti yang sering dipakai.

Kalau tidak ingat ya, tinggal googling aja atau manfaatkan Inspect Element.

Tips #2: Gunakan Inspect Elemen

Inspect elemen ada di setiap browser. Bisa dibuka dengan Klik kanan, lalu pilih Inspect Element.

Di inspect elemen, kita bisa menulis kode CSS secara langsung dan hasilnya pun bisa kita lihat secara langsung.

Inspect elemen bisa kamu gunakan sebagai tempat eksperimen.

Jadi, daripada ngoding CSS-nya di teks editor. Coding aja dulu inspect element. Nanti kalau udah jadi, baru deh dicopas ke teks editor.

Tips #3: Gunakan VS Code

Selain coding CSS di Inspect element, saya merekomendasikan menggunakan teks editor VS Code.

Mengapa?

Karena teks editor mendukung kode CSS dengan sangat baik.

Misalnya, saat kita memilih warna.. VS Code memberikan beberapa saran serta tampilan visual warnanya.

Tips #4: Gunakan Cheat Sheet

Cheat Sheet adalah halaman yang berisi contekan kode CSS.

Tunggu dulu…

Contekan?

Apakah boleh?

Ya tentu saja boleh.

Ini kan bukan ujian. Saat kita kerja nanti, kita juga dianjurkan nyontek dari Cheatsheet agar kerjaan lebih cepat kelar.

Kamu bisa mencari cheat sheet CSS di Google dengan kata kunci “CSS Cheat Sheet”. Ada banyak CSS Cheat Sheet di sana.

Contoh Program yang dibuat dengan C

Program yang seperti apa sih yang bisa dibuat dengan bahasa C?

Mari kita lihat contohnya:

1. Kernel Unix Versi 2

Seperti yang sudah kita ketahui dalam sejarah C, Kernel Unix ditulis ulang menggunakan bahasa pemrograman C.

Kernel merupakan program inti dari sebuah sistem operasi. Fungsinya untuk mengatur sumber daya komputer seperti hardware dan software.

2. Kernel Linux

Kernel Linux dibuat dengan bahasa pemrograman C oleh Linus Torvalds. 6

Kernel ini kemudian berkembang menjadi distro-distro Linux seperti Ubuntu, Fedora, Debian, dll.

Bahkan juga dipakai pada sistem oeprasi Android.

…dan masih banyak lagi contoh program yang dibuat dengan bahasa pemrograman C yang tidak bisa saya sebutkan.

Komentar